3 Tips Menghindari Malas
Spoiler for hoaahh...:
Quote:
Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas kantor, dll. Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang. Contohnya saja ketika Kita malas dari bangun, Kita akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barangkali Kita akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke kantor. Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Kita menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubungan dengan orang-orang yang tidak Kita sukai, misalnya. Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress karena mau tidak mau satu saat Kita harus mengerjakannya. Di waktu yang sama Kita juga mungkin punya banyak pekerjaan lain. Dalam beberapa hal, Kita pun mungkin akan kehilangan momen untuk berkembang ketika Kita mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan. Kita malas bertindak karena bayangan negatif tentang hal-hal yang memberatkan didepan. |
Quote:
Tiga tips ini mungkin bisa dipraktekkan di tempat kerja ataupun lingkungan keluarga: 1. Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang” Quote:
Quote:
Quote:
|
Quote:
Selain ketiga Tips diatas ane mau nambahin dikit . Kita seharusnya pandai2 bersyukur. Karena dgn bersyukur kita mungkin bisa lebih menghargai pekerjaan kita. Kita seharusnya prihatin sama pejuang2 seperti di bawah ini. |
Quote:
artikel yang bagus...
malas adalah bukan hanya penyakit individu tapi juga penyakit masyarakat bahkan bangsa .....
iya pak, betul sekali, terima kasih komentarnya.