Be Yourself

Prancis dan Italia kemarin telah menandatangani serangkaian kesepakatan kerja sama nuklir. Ini berarti perusahaan-perusahaan energi terkemuka Prancis akan menyediakan teknologi dan dukungan profesional untuk Italia dalam mengembangkan energi nuklir.

Pertemuan antara Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy di Istana Elysee, membahas kerja sama dua negara tersebut untuk sektor nuklir. Kedua pemimpin sepakat menandatangani 20 perjanjian, surat maksud dan deklarasi bersama.

The Electriciter de France (EDF), raksasa energi nuklir milik negara Prancis, dan kekuatan perusahaan terbesar Italia, Enel juga menandatangani kesepakatan kerja sama mereka untuk jangka waktu minimal lima tahun ke depan.

Dalam jumpa pers seperti dilansir Xinhua, Sabtu (10/4), kedua pemimpin dari masing-masing negara mengatakan perjanjian tersebut diletakkan sebagai rencana untuk membangun setidaknya empat reaktor nuklir di Italia.

Meskipun mereka tidak menjelaskan detail lokasi reaktor atau jadwal konstruksi, mereka mengatakan bahwa kesepakatan itu sebagai "langkah pertama yang konkret untuk memaksimalkan keterlibatan industri Italia dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir."

Kedua belah pihak juga menandatangani beberapa dokumen pelatihan personel dan berbagi teknologi terkait dengan pengembangan nuklir, dan kerja sama dalam radioprotection.

Pemerintah Italia telah meninggalkan pengembangan tenaga nuklir setelah bencana Chernobyl, yaitu kebocoran nuklir di Ukraina pada 1986.

Namun, sebagai keprihatinan atas perubahan iklim dan kekurangan energi, pemerintah Italia lewat sebuah dekrit pada Februari lalu memungkinkan membangun pabrik nuklir baru. Pemerintahan Berlusconi menargetkan kerja sama ini untuk menghasilkan 25 persen dari pembangkit listrik nasional dengan reaktor nuklir baru yang akan mulai bekerja pada 2020 mendatang.

Terlepas dari ambisi pemerintah, sejumlah pengamat Italia mengatakan ada skeptisisme yang meluas tentang proyek nuklir antara publik Italia. Selain kerja sama di bidang nuklir, kedua belah pihak juga menandatangani perjanjian untuk bidang pertahanan, transportasi, imigrasi dan budaya.(RST/ANS)

sumber